Mengenal Obligasi Konversi yang Dapat Dirubah Menjadi Saham

Mengenal Obligasi Konversi yang Dapat Dirubah Menjadi Saham

Printaugustcalendar – Pilihan investasi yang sangat menjanjikan adalah obligasi. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan, baik publik maupun swasta. Instrumen investasi ini dapat diperdagangkan dan memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Keuntungan yang diperoleh investor berasal dari imbalan berupa bunga (disebut kupon) dan pokok utang yang dibayarkan.

 

Ada banyak jenis bonus. Selain berdasarkan emiten, kupon dan syariah, obligasi juga tersedia dalam jenis lain yang disebut obligasi konversi. Obligasi jenis ini cukup menarik karena dapat mengubah utang menjadi ekuitas. Bagaimana prosesnya? Nah, untuk lebih jelasnya mengenai obligasi konversi, simak ulasannya berikut ini.

 

Definisi obligasi konversi

Obligasi konversi adalah obligasi atau surat utang yang dapat dikonversi menjadi saham biasa (surat kepemilikan perusahaan) atau saham perusahaan penerbit obligasi. Tingkat konversi ditentukan oleh kesepakatan bersama. Misalnya, rasio pertukaran adalah 5: 1, yang berarti bahwa suatu obligasi dapat ditukar dengan lima lembar saham.

 

Tujuan perusahaan yang menerbitkan obligasi konversi adalah untuk memperoleh dana dengan biaya yang lebih rendah daripada obligasi biasa atau pinjaman bank. Obligasi konversi cocok untuk perusahaan yang pendapatannya bukan perusahaan besar atau kecil. Perusahaan juga tidak perlu membayar utang kepada pemegang obligasi karena bisa dikonversi menjadi saham.

 

Bonus dapat ditukarkan kapan saja selama bonus masih aktif dan syarat terpenuhi. Jika salah satu kondisi tidak terpenuhi, tidak ada obligasi konversi yang akan diproduksi. Persyaratan obligasi konversi adalah obligasi tersebut dapat dilihat dari sudut pandang komersial atau komersial dan dari sudut pandang teknis sebagai pembayaran di muka, kepailitan, dll.

 

Pada umumnya obligasi konversi memiliki tingkat bunga yang cenderung rendah. Harga saham bisa lebih rendah dari harga pasar saham. Suku bunga rendah ini menjadi keuntungan bagi penerbit obligasi konversi. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi lebih rendah dibandingkan dengan jenis obligasi lainnya, baca juga kode virtual dana.

 

Meskipun suku bunga rendah, pemegang obligasi diuntungkan. Manfaat ini datang dalam bentuk hak istimewa atau peluang untuk mengubah surat utang menjadi sertifikat milik perusahaan. Selain itu, pemegang obligasi dapat mengkonversi obligasi mereka menjadi saham baru dengan harga tertentu.

 

Cara kerja obligasi konversi

Pemegang obligasi atau investor memiliki opsi untuk mengubah sekuritas utang mereka menjadi ekuitas. Konversi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti harga saham. Operasi obligasi konversi adalah sebagai berikut.

 

Misalnya, sebuah perusahaan membutuhkan Rp 100 miliar untuk membiayai proyeknya. Perusahaan kemudian meminjam dengan menerbitkan obligasi dengan bunga 12% atau kupon dengan jangka waktu 10 tahun. Jika perusahaan menerbitkan obligasi konversi, bunga yang harus dibayar hanya 8%.

 

Obligasi konversi cukup menguntungkan bagi perusahaan karena pembayaran bunga yang lebih rendah saat proyek masih dalam tahap awal. Selanjutnya, karena hutang dapat diubah menjadi ekuitas berdasarkan perjanjian tertentu, perusahaan bahkan tidak berkewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Perusahaan juga tidak lagi harus membayar bunga atau pokok atas surat utangnya.

 

Dari sudut pandang pemegang obligasi, ini juga menguntungkan karena akan mendapatkan nilai lebih ketika proyek selesai dan menghasilkan keuntungan. Namun, perlu diingat bahwa dengan obligasi konversi, investasi menjadi lebih berisiko. Investasi Anda telah menjadi investasi risiko ekuitas.

 

Jenis-jenis obligasi konversi

Obligasi konversi dibagi menjadi beberapa jenis. Setiap jenis memiliki aturan dan metode konversi yang berbeda. Berikut penjelasannya.

 

  1. Obligasi konversi wajib

Seperti namanya, obligasi wajib konversi adalah obligasi yang harus dikonversi menjadi saham biasa pada saat jatuh tempo. Harga konversi tergantung pada harga pasar saat ini pada saat proses konversi. Obligasi ini memiliki imbal hasil yang tinggi, sehingga cocok untuk investasi jangka pendek.

 

  1. Obligasi konversi kontinjensi

Obligasi konversi bersyarat memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebelum konversi dapat dilakukan. Kondisi ini terjadi jika harga saham yang berlaku di pasar modal telah mencapai persentase tertentu. Angka persentase lebih tinggi dari harga konversi default.

 

  1. Obligasi yang Dapat Ditebus

Obligasi pertukaran adalah obligasi konversi yang sahamnya (yang merupakan aset dasar obligasi) adalah milik perusahaan selain penerbit obligasi. Tujuan terjemahan bukan untuk mengonversi kredit. Namun, tujuannya adalah untuk menukar obligasi konversi dengan saham pemegang saham penerbit obligasi.

 

  1. Obligasi konversi vanilla

Obligasi konversi jenis ini memberi pemegang obligasi kemampuan untuk mengubah obligasi mereka menjadi beberapa saham. Selama umur obligasi, pemegang obligasi tetap memperoleh bunga atau kupon. Pada saat jatuh tempo, pemegang obligasi berhak atas nilai nominal obligasi atau dapat mengubah efek utang menjadi saham.

 

  1. Konvertibel terbalik

Tidak seperti jenis obligasi sebelumnya, konversi terbalik adalah obligasi yang menawarkan opsi kepada penerbit. Penerbit dapat membeli kembali obligasi secara tunai atau mengubah obligasi menjadi saham. Harga konversi telah ditentukan sebelumnya.

 

  1. Obligasi Saham Preferen yang Dapat Dikonversi

Obligasi konvertibel saham preferen merupakan jenis obligasi yang mirip dengan obligasi pada umumnya. Yang membedakan adalah struktur permodalannya. Pada obligasi jenis ini, struktur permodalan memiliki peringkat senioritas yang lebih rendah.